Inilahmakalah keselamatan kerja di kapal laut dan hal lain yang berhubungan erat dengan makalah keselamatan kerja di kapal laut serta aspek K3 secara umum di Indonesia. Tugas Kewajiban Dan Kewenangan Ahli K3 Umum
2 Rendahnya penguasaan kompetensi keselamatan pelayaran dan penagkapan ikan. 3. Kapal tidak dilengkapi perlengkapan keselamatan sebagaimana mestinya. 4. Cuaca buruk s4eperti gelombang tinggi dan menderita sakit keras dalam pelayaran. 5. Peralatan keselamatan dan kelayakan dari kapal/boatseharusnya menjadi perhatian juga, baik oleh awak kapal
Berikutada 8 alat keselamatan yang perlu disediakan untuk melindungi para pekerja kapal laut: Life Boat Tentunya di setiap kapal laut musti disiapkan sekoci / life boat dalam jumlah yang cukup. Sekoci adalah perahu kecil yang akan dipergunakan apabila kondisi memburuk dimana kapal akan tenggelam.
AlatKeselamatan Kapal Laut Keselamatan diri dari pekerjaan yaitu prioritas paling utama yang butuh diingat oleh pelaut profesional saat bekerja di kapal. Semua perusahaan pengiriman meyakinkan kalau kru mereka ikuti prosedur keselamatan pribadi dan ketentuan untuk semua operasi yang dikerjakan diatas kapal.
Matapelajaran Dasar-Dasar Keselamatan Di Laut (DKL) merupakan mata pelajaran yang membahas tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kondisi darurat di kapal, peralatan dan sarana pertolongan diri di kapal, peralatan dan sarana pemadam kebakaran, penerapan dan pelaksanaan prosedur meninggalkan kapal dengan berbagai alat/sarana, bertahan hidup
Berikutada 8 alat keselamatan yang perlu disediakan untuk melindungi para pekerja kapal laut: 1. Life Boat Tentunya di setiap kapal laut musti disiapkan sekoci / life boat dalam jumlah yang cukup. Sekoci adalah perahu kecil yang akan dipergunakan apabila kondisi memburuk dimana kapal akan tenggelam.
. Perjalanan di laut atau pelayaran, berdasarkan International Maritime Organization IMO merupakan jenis industri internasional terbesar di dunia. Namun demikian, pelayaran juga merupakan salah satu industri paling berbahaya di dunia sebab memiliki tingkat resiko yang sangat tinggi. Oleh karena itu, untuk dapat memastikan semua operasi yang terjadi dalam sebuah pelayaran, khususnya di atas kapal, dapat berjalan dengan lancar dan terhidar dari risiko, maka dibutuhkan Prosedur Keselamatan di Kapal. Prosedur Keselamatan Sebelum Berlayar Prosedur keselamatan di kapal secara umum terbagi atas dua bagian, yaitu sebelum kapal berlayar dan saat berlayar. Beberapa prosedur yang direkomendasikan sebelum kapal berlayar di antaranya Melakukan pemeriksaan secara acak terhadap penumpang, kendaraan, dan barang bawaan. Pemeriksaan dilakukan terhadap semua penumpang kecuali terhadap anak yang naik bersama orang dewasa. Melakukan pemeriksaan terhadap segala benda, peralatan, kendaraan atau lainnya yang menampung bahan bakar baik berbentuk cair maupun gas. Beberapa perangkat elektrik seperti kompor listrik dan sejenisnya dilarang untuk digunakan saat berlayar. Tidak membuat api seperti membakar lilin. Tidak meletakan kereta bayi atau kursi roda di koridor. Prosedur Keselamatan di kapal Saat Berlayar Perhatikan dan pelajari Petunjuk Alarm’ atau Prosedur Menyelamatkan Diri’ yang dipasang di kabin. Perhatikan dan pelajari tanda-tanda petunjuk rute menyelamatkan diri yang ada di sepanjang koridor dan tangga. Petunjuk tersebut mengarahkan ke tempat berkumpul atau Muster Point’. Pelajari dan coba susuri rute utama dan juga rute alternatif untuk menyelamatkan diri. Perhatikan semua tanda keselamatan saat berada di kapal. Dengarkan informasi yang disampaikan melalui Public Address System’ dan lakukan instruksi yang diberikan oleh petugas kapal. Mengenali bunyi alarm seperti tujuh bunyi pendek dan satu panjang yang berarti perintah untuk segera berkumpul di assembly atau muster station. Perhatikan dan ingat tempat penyimpanan alat keselamatan seperti alat pemadam api ringan, pelampung dan sebagainya. Baca juga Jenis Aksesoris Rantai Jangkar Silahkan kontak kami VELASCO INDONESIA PERSADA adalah distributor dan Supplier alat safety kapal di jakarta dan juga menjual fire hose, fire blanket, baju pemadam kebakaran, APAR, dll, dengan pelayanan terbaik di Jakarta. Kami juga menjual alat kapal, alat safety kapal, alat rigging, alat lifting, tali mooring, tali tambang, wire rope, webbing sling, Smoke Signal, Jangkar kapal, Jaket Pelampung, GPS dll. Lihat produk kami lainnya di sini. Semua barang yang kami jual dilengkapi sertifikat dan berkualitas. Silahkan hubungi kami lewat Whatsapp 081290808833 atau 021 690 5530. Bisa juga melalui email ke [email protected] atau [email protected] Atau lihat produk kami lainnya di sini.
Jakarta, – International Maritim Organization IMO mengatur standar keselamatan kerja bagi pekerja di laut supaya terhindar dari kecelakaan kerja berupa Safety of Life at Sea SOLAS. Organisasi ini merupakan bagian dari United Nations/UN Perserikatan Bangsa-Bangsa. “Peraturan dan pedoman ini dikeluarkan harus diikuti oleh kapal dengan ukuran GT > 25 ton, namun untuk kapal ukuran < GT 25 ton bisa mengikuti aturan masing-masing negara,” kata Penulis Safety World, Kevin dalam situs resminya pada Senin 29/5/2023. Semua peraturan dan pedoman yang dibuat hanya untuk kepentingan keselamatan pekerja. Pasalnya, pekerjaan di atas kapal tidak mudah, bahkan penuh dengan resiko. “Untuk itu, menjaga keamanan dan keselamatan pekerja akan menjadi tanggung jawab semua pihak,” ujarnya. Sejumlah peraturan yang berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan kerja K3 di atas kapal sebagai berikut 1, Undang-Undang UU nomor 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja 2. Peraturan Menteri Permen nomor 4 tahun 1980 tentang persyaratan pemasangan dan pemeliharaan alat pemadam api ringan 3. SOLAS tahun 1974 beserta amandemen-amandemennya mengenai persyaratan keselamatan 4. Standards of Training Certification and Watchkeeping STCW 1978 Amandemen 1995 tentang standar pelatihan bagi para pekerja 5. International Safety Management ISM Code tentang kode manajemen internasional untuk keselamatan pengoperasian kapal dan pencegahan 6. Occupational Health tahun 1950 tentang kesehatan kerja 7. International Code of Practice tentang prosedur/keselamatan kerja pada suatu peralatan, pengoperasian kapal 8. Peralatan K3 dan Alat Keselamatan “SOLAS tidak hanya mengatur pedoman keselamatan, namun di dalamnya juga terdapat rekomendasi alat keselamatan kerja saat di atas kapal. Mulai dari peralatan K3 hingga sekoci termasuk di dalamnya,” ujarnya. Sejumlah peralatan K3 yang dimaksud antara lain jaket pelampung, ban pelampung lifebuoys, helm safety, baju pelindung, sarung tangan safety, dan sepatu safety. Kemudian, isyarat visual pyrotechnis, sekoci penyelamat, rakit penolong, dan line throwing apparatus. Pelampung Jaket pelampung merupakan salah satu peralatan K3 yang wajib ada di kapal seperti safety vest yang berfungsi untuk membuat penumpang dapat mengapung saat berada di laut. Dalam kondisi darurat, seperti saat kapal akan tenggelam, semua penumpang atau pekerja harus segera menggunakan jaket pelampung. “Jaket ini harus berwarna oranye dan memiliki sticker reflective untuk meningkatkan visibilitas,” tutur Kevin. Pelampung Lifebuoys Ban pelampung merupakan ban penyelamat yang dilengkapi dengan tali panjang yang akan dilemparkan ke laut saat ada pekerja atau penumpang yang berada dalam kondisi darurat. Ban ini juga harus berwarna oranye untuk meningkatkan visibilitas. 3, Helm Safety Helm safety juga merupakan peralatan K3 yang wajib digunakan saat bekerja di atas kapal yang berfungsi melindungi pekerja dari kejatuhan benda dan cuaca ekstrim. Dengan menggunakan helm safety, keselamatan pekerja akan lebih terjamin. 4. Baju Pelindung Baju pelindung menjadi alat pelindung diri K3 berupa baju wearpack bagi pekerja di atas kapal. Baju ini melindungi pekerja dari cairan berbahaya atau minyak saat bekerja. 5. Sarung Tangan Safety Alat pelindung diri K3 ini digunakan pekerja agar terhindar dari luka sayatan atau tusukan. Safety Alat pelindung diri ini dipakai pekerja berupa sepatu boot yang resistensi terhadap air. 7. Isyarat Visual Pyrotechnics Isyarat visual adalah isyarat yang digunakan untuk memberi tanda kepada kapal penolong saat keadaan darurat. Isyarat ini bisa berupa smoke signal yang hanya efektif untuk di siang hari, karena tidak memancarkan cahaya. 8. Sekoci Penyelamat Sekoci penyelamat adalah kapal evakuasi kecil yang dapat digunakan saat keadaan darurat berkapasitas kecil untuk beberapa orang dan terdapat perlengkapan keselamatan di dalamnya. Sekoci ini harus ditempatkan di area yang mudah dijangkau sehingga dapat meluncur dengan cepat saat akan digunakan. 9. Rakit Penolong Rakit penolong terdiri dari tiga tipe, rakit kaku, dan rakit tiup yang khusus tipe kedua dapat digunakan saat sekoci penyelamat tidak berhasil diturunkan dari kapal. Sekarang rakit penolong dirancang supaya penggunaan lebih mudah “Rakit tersebut biasanya berbentuk kapsul yang dilengkapi dengan tali panjang. Cara penggunaannya adalah dengan menarik tali tersebut sesaat setelah kapsul di lempar ke laut, lalu rakit akan secara otomatis menggembung,” ucap Kevin. Throwing Apparatus Alat ini berfungsi sebagai penghubung antara rakit penolong atau sekoci dengan kapal penyelamat. Alat pelempar ini harus memiliki kemampuan melempar hingga 230 meter. adm
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. KESELAMATAN adalah hal yang paling penting di laut. Setiap tanggung jawab pribadinya setelah bergabung. Di mana pun Anda bekerja, instalasi lepas pantai, kapal laut, kapal lepas pantai, adalah 10 alasan mengapa sangat penting untuk memprioritaskan keselamatan di laut 1. Pekerja Alasan terpenting untuk memprioritaskan keselamatan di laut adalah untuk meminimalkan kecelakaan. Kecelakaan dan keadaan daruratt terj dapaadi secara tidak terduga, dan sangat penting untuk mengambil tindakan pencegahan guna meminimalkan risiko dan memastikan semua orang di dalam pesawat tetap aman. 2. Persyaratan hukumBanyak negara memiliki undang-undang dan peraturan yang ketat untuk memastikan keselamatan kapal dan awak kapal. Kegagalan untuk mematuhi persyaratan ini dapat mengakibatkan denda besar atau tindakan ReputasiInsiden keselamatan dapat merusak reputasi perusahaan pelayaran atau individu yang bertanggung jawab atas kapal. Memprioritaskan keselamatan mengirim pesan bahwa Anda menganggap serius tanggung jawab Anda dan berkomitmen untuk memastikan keselamatan semua orang di kapal. 4. Biaya keuanganInsiden keselamatan dapat menimbulkan biaya keuangan yang signifikan, seperti kerusakan kapal, kehilangan kargo, biaya hukum, dan klaim Dampak lingkungan 1 2 Lihat Worklife Selengkapnya
keselamatan kerja di kapal laut